Tanda-tanda Umum Anak Berbakat
Sejak usia dini sudah dapat
dilihat adanya kemungkinan anak memiliki bakat yang istimewa. Sebagai contoh
ada anak yang baru berumur 2 tahun
tetapi lebih suka memilih alat-alat mainan untuk anak berumur 6-7 tahun;
atau anak 3 tiga tahun tetapi sudah
mampu membaca buku-buku yang diperuntukkan bagi anak usia 7-8 tahun.
Mereka akan sangat senang jika mendapat pelayanan seperti yang mereka harapkan.
Anak yang memiliki bakat
istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat
hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun,
kalau sedang bermain seperti anak seusianya, tetapi kalau membaca seperti anak
berusia 10 tahun, kalau mengerjakan matematika seperti anak usia 12 tahun, dan
kalau berbicara seperti anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami adalah
bahwa anak
berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering
menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak
jarang membuat guru di sekolah mengalamai kesulitan, bahkan sering merasa
terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa
bisaanya memiliki
kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus. Jika ia
hanya mendapat sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi “kehausan” akan
informasi.
Di
kelas-kelas Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar anak-anak berbakat sering
tidak menunjukkan prestasi yang menonjol. Sebaliknya justru menunjukkan
perilaku yang kurang menyenangkan, misalnya: tulsiannya tidak teratur, mudah
bosan dengan cara guru mengajar, terlalu cepat menyelesaikan tugas tetapi
kurang teliti, dan sebagainya. Yang menjadi minat dan perhatiannya
kadang-kadang justru hal-hal yang tidak diajarkan di kelas. Tulisan anak
berbakat sering kurang teratur karena ada perbedaan perkembangan antara
perkembangan kognitif (pemahaman, pikiran) dan perkembangan motorik, dalam hal
ini gerakan tangan dan jari untuk menulis. Perkembangan pikirannya jauh ebih
cepat daripada perkembangan motoriknya. Demikian juga seringkali ada perbedaan
antara perkembangan kognitif dan perkembangan bahasanya, sehingga dia menjadi
berbicara agak gagap karena pikirannya lebih cepat daripada alat-alat bicara di
mulutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar