Jumat, 18 Mei 2012

Pengertian
BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL 
Bimbingan pribadi - social merupakan bimbingan untuk membantu para individu
dalam memecahkan masalah-masalah social pribadi.
Bimbingan pribadi - sosial adalah layanan bimbingan untuk membantu siswa agar menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, sehat jasmani dan rohani serta mampu mengenal dengan baik dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya
secara bertanggung jawab. 
Bimbingan pribadi - social pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi
serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Adapun masalah yang terhimpun dalam persoalan pribadi-sosial meliputi masalah hubungan interaksi dengan orang lain (orang tua, saudara, teman, guru dan masyarakat di lingkungan individu), masalah pengaturan diri baik dalam bidang kerohanian, perawatan diri (jasmani dan rohani), penyaluran dorongan seksual, penyelesaian konflik dan sebagainya.
MASALAH-MASALAH BIMBINGAN PRIBADI –SOSIAL :
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang lebih kreatif, produktif, dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yang akan datang.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif.
4) Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggunlanggannya.
5) Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan.
6) Pemantapan kemampuan mengarhkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil.
7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidp sehat jasmani dan rohani.
8) Pemantapan kemampuan berkomunikasi.
9) Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normative dan produktif.
10) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab.
11) Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua, dan masyarakat sekitar.
12)  Orientasi tentang kehidupan berkeluarga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar